kebanyakan bimbel menarik perhatian siswa SMA ke bawah dengan menawarkan rumus cepat, cara jenius dan sebagainya. Dan cara tersebut agaknya berhasil khususnya kepada siswa yang memiliki prestasi maupun kepercayaan diri dalam prestasi kurang. Ditambah lagi jika momok ujian akhir maupun snmptn mendekat. Siswa akan berbondong-bondong mengikuti bimbingan belajar dengan harapan mendapat jalan pintas untuk menjadi 'jenius' dan mampu mengerjakan soal-soal dengan cepat.
Namun poin yang sering kali dilupakan adalah pemahaman dasar dari siswa itu sendiri. menurut penulis metode ini cukup berbahaya bagi siswa yang memiliki dasar pengetahuan yang kurang. Selain mengaburkan konsep inti yang disampaikan di bangku sekolah, terkadang mereka malah jadi cenderung lebih buta terhadap soal yang dihadapi. Bukannya berfikir untuk memecahkann permasalahan yang disajikan dalam soal, namun bingung harus menerapkan rumus cepat yang mana.
Metode ini tak begitu berbahaya bagi siswa yang memilik dasar kuat. Ironisnya, yang sering jatuh ke rumus cepat tersebut adalah yang memiliki dasar yang kurang.
Poin yang ingin ditekankan penulis adalah ayo kita utamakan konsep yang kita dapatkan di baangku sekolah. Jadikanlah bismbel sebagai suplemen tambahan yang menambah alur konsep yang sudah terbentuk di sekolah, lebih baik kita fokuskan ilmu yang kita dapat dari pahlawan tanpa tanda jasa kita, bapak dan ibu guru.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
silahkan isi komentar anda. no spam please. ^^